PENGALAMAN PERTAMA KALI MELIHAT SALJU DI KOREA!!!>,< (14th December 2016) #DAY 13
Hari terakhir di Seoul, Korea Selatan…
Oh iya, kalian tahu kan kalau guesthouse saya itu di daerah Hongdae? Jadi asal kalian tahu lagi nih, daerah Hongdae itu ternyata cukup luas. Nah Hongdae yang terkenal untuk kawasan anak mudanya itu deket Univ. Hongik which is sekitar 10 menitan jalan dari guesthouse saya. Jadi, selama dua minggu tinggal di guesthouse ini, saya ga pernah ke Hongdae malem-malem. Pernah sekali ke daerah pusat Hongdae yang terkenal itu tapi via Subway dan waktunya juga pada saat siang hari jadi ga berasa aja gitu Hongdae-nya, soalnya berasa jalan di Itaewon yang pinggir jalan semuanya toko-toko.
Karena packing sudah selesai dan waktu juga ga malem-malem banget, jadi mutusin buat jalan kaki ke Hongdae, puas-puasin diri juga ngerasain dinginnya winter. Oh iya, pas jalan ke Hongdae ini, saya mencoba untuk mengurangi bagian atasan saya menjadi TIGA LAYERS SAJA LOH yang mana biasanya saya pakai lima layers>,< Padahal suhunya minus tapi lupa minus berapa. Pas keluar sore hari buat beli makanan juga saya sempet coba ga pakai boots cuman pakai flat shoes doang (yang macem sepatu balet) sok-sokan mau coba kayak orang lokal, lagi winter eh malah ada yang pakai rok mini :/ nah loh
Setelah mencoba mengurangi tingkat ketebalan layers yang saya pakai, rasanya ternyata
ga dingin-dingin banget. (ini ga pakai hotpack
satupun) dinginnya itu rasanya sama kalau pakai lima layers loh. Selama beberapa jam nge-eksplore “the real Hongdae” sampai di guesthouse
itu ga menggigil kedinginan macem pas nonton Goblin waktu itu, padahal
pulangnya tetep jalan kaki dari pusat Hongdae. Mungkin badan saya sudah
terbiasa kali yah dengan suhu minus jadi kekuatan untuk nahan dinginnya
meningkat tajam(?)>,<
Ga lama setelah tiba di guesthouse, saya pun memutuskan untuk tidur lebih awal biar besok ga bangun kesiangan. Kan ga lucu ketinggalan pesawat lagi macem di Malaysia waktu itu :( oh iya, fyi saya pernah ketinggalan pesawat waktu di Malaysia pas mau balik ke Indonesia jadi setiap mau pergi pakai pesawat saya itu orangnya super sensitive terhadap jadwal pesawatnya, soalnya udah trauma ketinggalan pesawat. Jadi, karena pesawat saya jadwalnya jam 10am, saya sudah bangun sekitaran jam 4am dan sekitar jam 5.30am saya sudah meninggalkan MAYguesthouse. Saya memutuskan ke bandara naik Airport Limousine Bus.
Kenapa pilih Airport Limousine Bus yang sebenarnya lebih mahal di banding naik AREX All Stop?
Karena sudah pernah naik taxi sebelumnya di Korea, jadi sudah tahu kalau bayarnya bisa pakai T-money kan… dan kebetulan isi T-money saya sekitaran 3000an won, jadi pas mau bayar ngasih T-money kan ke driver-nya sapa tau aja cukup, soalnya di argonya juga sekitaran 3000an won. Pas di cek sama driver-nya loh kok gagal, sampai driver-nya coba dua kali loh tetep gagal. Ya udah mungkin isinya sudah ga cukup kali, untung aja masih ada sisa uang tunai selain bayar Airport Limousine Bus, kalau ga ada, ga tau lagi mau gimana wkwkwkwk
Sekitar pukul 6.45am, Airport Limousine Bus yang saya tumpangi sudah sampai di bandara. Pas sampai di bandara, kalau kalian mau tau kalian counter berapa bisa di cek di papan informasinya.
Misalnya kalau kalian naik Garuda, biasanya counter-nya itu sekitaran D. pas sampai di counter D sekitar pukul 6.50am, ternyata counter-nya itu masih tutup gaes dan katanya buka sekitar jam 7.30am.
Masih ada beberapa
menit sebelum counter check-in buka,
jadi saya mencoba untuk berjalan-jalan di sekitar area bandara guna mencari
mesin Tax Refund. Karena sempat
belanja skincare product di Myeongdong kemarin saya dapat Tax Refund sekitar 3000won tapi di tukernya mesti di bandara,
lumayan buat beli cemilan hihihi
Pas dapet mesinnya, omona nge-blank mesti ngapain HAHAHAHA>,< untung ada bahasa Inggris-nya jadi tau step by step-nya walaupun baru pertama kali juga. kalau mau tuker pakai mesin ini, kita harus scan paspor kita beserta Tax Refund Slip-nya di mesin ini. Kalau berhasil, jumlah tax refund yang di dapatkan akan muncul otomatis dan jika itu sudah benar nanti akan keluar struk baru yang nantinya baru akan di tukar dengan uang tunai. Tempat ngambil uang tunainya itu nanti di dalem, sesudah ngelewatin proses imigrasi.
Setelah berutak-atik dengan mesin Tax Refund, saya kembali menuju counter D tapi karena waktu menunjukkan
belum pukul 7.30am jadi saya mencoba bertanya ke petugas sekitar dimana letak
CnU soalnya saya masih punya beberapa uang tunai dan juga di T-money saya juga masih ada sisanya
walaupun tinggal sedikit. Pas mau bayar pakai T-money kata cashier-nya CnU yang ini ga nerima T-money, kalau mau pakai T-money ke CnU yang di lantai 2. Omg
seketika sayapun mengembalikan beberapa barang karena uang cash saya sudah tidak cukup. Setelah menghabiskan sisa uang tunai,
saya pun kembali menuju counter D.
Pas tiba ternyata counter-nya sudah
di buka dan sudah ada beberapa antrian di depan saya.
Setelah proses check-in selesai, saya duduk menunggu sebentar di dekat counter karena kata mbak-mbak-nya kalau di kopernya ada barang yang aneh, biasanya pemiliknya akan di panggil untuk memeriksa isinya, jika tidak koper akan di buka paksa. Setelah 15menit duduk menunggu dan tidak ada panggilan, jadi saya memutuskan untuk masuk. Dan eng ing eng, antriannya booookkkk kereta api……………….. saya mengantri untuk masuk saja mungkin sekitar setengah jam, untung pesawat saya jam 10am, jadi ga panik ngeliat antriannya macem kereta api wkwkwkwk jadi kalau kalian ga mau telat, emang harus cepet-cepet dateng, karena Incheon Airport itu jarak ke gate-nya juga super jauh dan rempong gaes.
Setelah melewati proses imigrasi saya langsung mencari tempat penukaran Tax Refund-nya, prosesnya cepet banget dan sudah deh di kasi uang tunai lagi. Waktunya mencari gate 109 yang letaknya di ujung gaes. Sama seperti kedatangan kita harus naik kereta lagi untuk ke gate tujuan. Tapi tenang aja, papan informasinya itu super lengkap di tambah information center mereka ada di setiap sudut yang akan bantu kalian kalau misalnya kalian ga tau arah jalan pulang eh malah lirik lagu. Sekitar pukul 8.30am saya sudah sampai di gate 109. Masih ada satu jam setengah sebelum pesawat take off, mana belum sempat sarapan lagi, ya udah dengan bermodalkan uang tunai dari Tax Refund tadi saya mencoba mencari toko makanan yang pembelinya ada yang pakai hijab (nyari aman) hihihi dan sampailah saya di dunkin donnuts… saya melihat ada dua perempuan berhijab yang sedang memilih donat di dalam sana dan sayapun memutuskan untuk beli donat disini>,<
Namanya belajar dari pengalaman, jadi sebelum mengambil donatnya, saya bertanya dulu dengan si cashier apakah T-money bisa di pakai disini atau tidak dan ternyata ga bisa juga gaes. Untung tadi dapat uang tunai kan dari Tax Refund jadi masih ada 3000an won. Range harga donat disini 700-1200an won. Jadi saya membeli 2 donat dan 1 air mineral, cukuplah untuk mengganjal perut.
P.S. nulis cerita pengalaman ini berasa nulis skripsi lagi, jumlah halamannya udah hampir ngalahin jumlah halaman skripsi S1 saya loh wkwkwk>,<
Kemarin subuh eonnie sudah balik duluan ke Jakarta gaes, jadi sedih :(
soalnya walaupun sama-sama tinggal di Indonesia tapi kita beda provinsi jadi
bakalan susah ketemu lagi. huhuhu
Oh iya, salah satu tujuan saya dan eonnie ke Korea Selatan pada saat
musim dingin itu untuk ngerasain salju yang belum pernah kita rasain
sebelumnya. Dan bisa di bilang, kita berdua itu berada di Korea Selatan selama
hampir dua minggu. Tapi sampai hari ke duabelas which was Eonnie’s last day in South Korea, salju ga turun-turun
juga. hiks :(
Sebenarnya, eonnie dan saya bisa liat salju bahkan bisa mencoba untuk
ngerasain main sky di beberapa sky resort yang udah buka sejak kita
tiba di Korea, tapi yang ingin kita liat sesungguhnya itu salju yang
bener-bener turun dari langit, bahasa kerennya snowflakes a.k.a snowfalls. Karena seperti yang sudah saya
ceritakan sebelumnya, di hari kita berangkat ke Nami Island, salju sempet turun
tapi kita ga sempet ngeliat itu karena turunnya sekitar jam 3am atau 4am, itu
menurut weather forecast. Walaupun
saya sudah memegang salju yang tersisa di atap mobil orang tapi tetep rasanya
pasti beda -_-“
Seperti malam-malam sebelumnya, setiap mau tidur pasti saya ngecek weather forecast dulu, kali aja ada
simbol salju yang bakalan muncul esok hari, tapi sama juga seperti malam-malam
sebelumnya, ga ada tanda kalau salju bakalan turun walaupun suhu di Seoul
beberapa hari terakhir itu sudah jauh di bawah 0 derajat. Setelah melihat hasil
weather forecast malam itu, sayapun
mengikhlaskan harapan saya untuk dapat melihat salju di Korea. :’)
Seperti hari biasanya saya bangun sekitar pukul 7am dan betapa amat
sangat terkejutnya saya ketika melihat simbol-simbol lucu di weather forecast hari ini. Yup, akhirnya
simbol SALJU muncul gaes :’) menurut weather
forecast salju bakalan turun di Seoul mulai jam 9am sampai jam 2pm!!!! Yah
walaupun ga 100% bener, tapi setidaknya ada harapan 50% salju emang bakalan
turun.
Rencana hari ini ke Seoul Central Mosque yang ada di daerah itaewon sekalian nge-explore daerah itaewon yang belum sempat waktu itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 8am, dimana sarapan sudah tersedia di lobby. Sarapan secepat mungkin karena kalau salju sudah mulai turun, saya akan langsung lari keluar dari guesthouse >,<
Rencana hari ini ke Seoul Central Mosque yang ada di daerah itaewon sekalian nge-explore daerah itaewon yang belum sempat waktu itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 8am, dimana sarapan sudah tersedia di lobby. Sarapan secepat mungkin karena kalau salju sudah mulai turun, saya akan langsung lari keluar dari guesthouse >,<
Kebetulan kamar yang di upgrade sama
staff May Guesthouse ada jendela yang
bisa di buka, jadi cukup stay di
kamar aja sambil sesekali buka jendela untuk mengecek apakah sudah ada butiran
es yang turun atau belum.
Waktupun menunjukkan pukul 9am, saya yang sudah excited sejak tadi langsung buka jendela dan betapa kagetnya saya
ketika melihat tak ada satupun butiran es yang jatuh, bahkan tanda-tanda mau
jatuhnya pun tak ada walaupun langit pagi itu cukup berawan tapi emang sudah
sering sih kalau berawan, bahkan bisa di bilang selama di Korea, ketemu sama matahari
itu sangat jarang. Eits, jangan patah semangat dulu. Di weather forecast bilangnya salju bakalan turun sampai jam 2pm kan?
jadi masih ada beberapa jam menunggu keajaiban(?)
Tak terasa satu jam telah berlalu, waktupun menunjukkan pukul 10am, dan
sama seperti sebelumnya, masih belum ada butiran es yang jatuh dari langit.
Bisa di bilang setiap 5 menit sekali saya buka jendela dan melihat keadaan di
luar, pengennya jendela di buka terus jadi ga harus bolak balik ngecek, tapi
karena kamar ga ada heater-nya jadi
walaupun harus bolak balik buka jendela tapi untuk kehangatan diri sendiri,
jendela harus di tutup rapat!!(._.)
Sekitar pukul 10.30am, ntah sudah berapa kali saya membuka jendela,
akhirnya yang di tunggupun tiba. FINALLY, SNOW’S COMIN’ TO TOWN,
OMG!!!!!!!!!! Walaupun salju yang turun itu sangatlah kecil seperti
ketombe, tapi tetap saja itu namanya SALJU!!!! Dengan segera saya mengambil coat dan gloves saya untuk segera keluar>,<
(LIAT VIDEONYA DISINI>,<)
Setelah hampir dua minggu di Korea Selatan, akhirnya salju turun juga,
dan yang lebih hebatnya itu salju turun di HARI TERAKHIR saya di Korea OMG.
Baru percaya kalau pengen ngeliat salju yang turun dari langit itu emang butuh
faktor lucky gaes :’)
Karena baru ngerasain salju, rasanya pengen berdiri aja terus di luar
gamau kemana-mana sampai saljunya berhenti. Tapi karena sudah rencanain mau ke
mesjid yang di Itaewon, jadi mau ga mau harus turun ke Subway Station.
Eh, sebelumnya ada yang lucu nih, pas di depan exit 2 Sangsu Station
(depan paris baguette), tiba-tiba keluar beberapa backpacker gitu (ini liat dari tas gede yang mereka pakai), mungkin
karena pertama kalinya juga ngeliat salju, pas keluar dari exit 2 Sangsu Station, salah
seorang dari mereka langsung ngebuka mulut menghadap ke atas karena mau
ngerasain salju kali yah(?) Bisa di bilang saya juga salah satu orang yang
super duper wooper excited buat ngeliat salju, tapi ga segitunya juga
sih hihihi>,< (kebetulan kejadian yang di atas itu terekam di kamera saya
VIDEONYA ADA DISINI)>,<
Pas masuk ke Subway Station rasanya pengen cepet-cepet sampai di Itaewon,
karena siapa yang tahu kalau di luar itu saljunya masih turun atau sudah
berhenti. Sampai di Itaewon Station, saya langsung mencari information center soalnya dari hasil pencarian lokasi Mesjid, ga
ada petunjuk untuk keluar lewat exit berapa,
karena ga mau nyasar jadi harus ke bertanya ke information center dulu.
Setelah dapat petunjuknya, ternyata arahnya sama dengan toko Mr. Kebab
yang waktu itu saya tempatin makan. Cuman, lokasi Mesjid ini lebih ke dalam
lagi, kalau mau jalan malam sendirian ke daerah sini mending jangan deh,
soalnya sepi banget walaupun kiri kanan sepanjang perjalanan itu berjejeran
toko semua.
Tapi enaknya jalan disini itu kayak lebih bebas gitu, maksudnya jalan
sendirian pakai hijab ga di liatin aneh sama orang-orang, soalnya orang yang jalan
di daerah sini itu banyak yang pake hijab dan ga jarang mereka itu senyumin
kita.
Oh iya jadi inget, pas di Subway (lupa pas jalan mau kemana) di gerbong
itu ada beberapa orang yang pakai hijab juga, jadi kita saling senyum gitu
walaupun kita ga saling kenal bahkan ga tau mereka itu dari negara apa tapi
karena sama-sama pakai hijab jadi berasa ketemu saudara jauh gitu >,< tapi
ga cuman di Subway sih, pernah juga waktu lagi jalan sendirian terus ketemu
sama orang yang pakai hijab juga itu kita kayak otomatis saling senyum gitu.
Jadi menurut saya, memakai hijab di negara minoritas itu ada serunya juga.
Setelah jalan agak jauh dari jalan utama Itaewon, akhirnya ketemu
gerbang masuk mesjidnya. Jalan masuknya itu seperti masuk ke terowongan super
singkat yang agak menanjak. Dan lagi-lagi suasananya sangat sepi, cuman ada pak
satpam yang stays di pos jaganya.
| di tengah jalan eh nemu indomie>,< |
Perasaan saya pas masuk ke daerah mesjid ini itu sangat menyejukkan
hati, dimana setelah berhari-hari akhirnya saya bisa lihat mesjid juga, bisa
lihat bapak-bapak yang dengan santainya memakai peci (si pak satpam tadi), dan
ga ada tatapan sinis melainkan senyuman ramah yang di dapatkan ketika
berpapasan dengan beberapa orang yang ada di kawasan itu.
Sayang super sayang, pada hari itu si tamu bulanan saya belum pergi juga
jadi dengan berat hati saya ga bisa ngerasain shalat di mesjid itu :’( (insha Allah lain kali bisa shalat di mesjid
itu) walaupun ga bisa shalat, saya tetap bisa melihat sekelilingnya. Pada
saat ke tempat ambil air wudhu-nya, ternyata ada satu perempuan yang sedang
ambil air wudhu, karena ga enak mau ngajak ngomong saya langsung kembali ke
depan mesjid dan mencoba untuk melihat bagian lantai dasar mesjidnya.
Untuk lantai dasarnya itu mirip seperti kantor, menurut saya. (untuk
bagian ini saya gaberani untuk ambil foto soalnya belum dapat izin, takut di
larang ambil foto sembarangan >,<) pas masuk buka pintu, tiba-tiba ada
bapak-bapak yang keluar dari salah satu ruangan kaca yang berada di lantai
dasar mesjid ini. Bapak-bapak itu menawarkan saya untuk tour singkat yaitu
melihat salah satu aula yang ada di dalam mesjid, dengan senang hati saya
menerima tawaran beliau.
Selama tour super singkat ini, si bapak itu menjelaskan bagaimana
perkembangan Islam pertama kali di Seoul, dimana letak-letak mesjid yang ada di
Korea Selatan, dan yang lainnya. Pada saat sudah ada di depan pintu aula ini,
saya di perbolehkan untuk mengambil video tapi cuman bagian depannya saja (KALAU MAU LIAT VIDEONYA ADA DI SINI),
kalau bagian dalam aula ini sendiri mirip aula seperti biasanya yang di penuhi
kursi dan meja untuk mengadakan pertemuan atau semacamnya.
Setelah keluar dari aula itu, si bapak-bapak ini menunjukkan pintu untuk
naik ke lantai dua dimana di lantai dua itu adalah bagian shalat untuk
perempuan. Nah, pas di depan pintu saya agak ragu-ragu untuk masuk dan naik ke
lantai dua, dan setelah cukup lama berdiri depan pintu, saya ga sadar kalau di
belakang saya sudah berdiri perempuan yang tadi saya lihat di tempat wudhu.
Ternyata eh ternyata si doi orang Indonesia yang kerja di Korea loh>,< awalnya
pas lihat di tempat wudhu tadi, saya kiranya dia mualaf Korea soalnya mukanya
ga kelihatan Indonesianya gitu>,< dia ngajak buat shalat di lantai dua
tapi karena saya ga bisa, jadi pertemuan saya dengan si perempuan itu sampai di
situ saja hihihi
Setelah keluar dari Mesjid, salju masih turun walaupun tetep dengan kondisi
yang seperti ketombe hihihi -_-
Nah, di daerah sekitar Mesjid itu banyak pertokoan yang memakai bahasa
Arab untuk nama toko mereka. Dan ada satu toko ga jauh dari Mesjid, tokonya itu
menjual skincare product yang semua product-nya katanya HALAL loh. Tapi sayangnya karena isi dompet saya waktu itu tinggal
cukup bayar Airport Limousine Bus buat
pulang besok jadi ga berani masuk buat ngeliat isi tokonya :(
Tokonya itu ga seperti skincare
shop yang produk Korea macem Etude, dkk yang walaupun ga belanja bisa enak
main masuk ngecek produknya gitu. Kenapa saya bilangnya demikian? karena dari
yang saya lihat (dari luar) tokonya itu cukup sepi jadi kalau saya masuk pasti
yang punya toko ngintilin saya terus dan pasti ga enak kalau ga beli apapun kan
:(
Dari arah mesjid, saya berjalan kembali ke arah jalan raya-nya Itaewon
dan dipertemukanlah saya dengan beribu macam persimpangan (video kebingungan mau menentukan kearah mananya ada disini). Di
persimpangan ini cukup bingung soalnya sudah ga ada tujuan lagi mau kemana,
secara kantong sudah bener-bener menipis dan di daerah Itaewon juga kebanyakan
café dan bar.
Setelah berfikir selama beberapa detik, akhirnya saya memutuskan untuk
memilih belok kanan karena perhitungan saya kalau belok kiri artinya kembali ke
arah subway sedangkan kalau lurus
(nyebrang jalan) kelihatannya di daerah sana cuman bar doang, jadi seketika
saya langsung belok kanan.
Setelah belok kanan, yah ga beda jauh sih sama pemandangan yang ke arah subway tadi, yang sepanjang jalan itu
banyak berjejeran toko-toko. Seketika mata saya tertuju dengan salah satu toko
yang cukup menarik perhatian saya, LINE STORE!! HAHAHAHA disini kaget banget
pas ga sengaja mata ngeliat toko-toko sepanjang jalan eh nemu Line Store. Ga
ada rencana sama sekali buat kesini soalnya di hari pertama sudah ke Line Store
yang di Sinchon kan, tapi karena ada di depan mata ya udah masuk deh (danlagi-lagi cuman ngeliat tokonya kayak gimana dan sedikit foto-foto, ga belanja)
wkwkwkwk :(
Ga nyesal banget karena sudah pilih belok kanan tadi, soalnya kalau ga
belok kanan mana bisa saya ke Line Store yang di Itaewon (menurut informasi,
Line Store ini salah satu yang terbesar di Seoul) dan emang bener pas masuk dan
ngejelajah Line Store ini emang lebih lebih lebih lebih besar dari yang di
Sinchon, yang ini sampai ada tiga sampai empat lantai kalau ga salah inget, dan
spot fotonya juga lebih banyak dan
lebih seru di banding yang di Sinchon. Sebenernya pas di Myeongdong nemu Line
Store juga, tapi ga sempet masuk soalnya antri buat fotonya itu sampai keluar
ke jalan loh, dimana cuaca juga lagi dingin-dinginnya waktu itu dan saya ga
sanggup buat ngantri nahan dingin>,<. jadi ga bisa bandingin sama yang di
Myeongdong lebih besaran mana dengan Itaewon.
| silahkan di zoom dan lihat sendiri price tag boneka brown. ku hanya bisa tersenyum :))))) |
Oh iya, saya kan suka banget nonton Running Man, nah pas saya tiba di
Indonesia, episode yang lagi tayang itu yang bintang tamunya Kim Soo Hyun (yang
cewek) dan lokasi shooting-nya itu
ternyata di Line Store yang di Itaewon!!! Hampir dikata semua sudut lokasi shooting-nya itu persis waktu saya
datang, agak curiga jangan-jangan pas saya dan eonnie hunting Running Man waktu itu, shooting-nya
disini dan masih pagi jadi ga ada yang spot.
Itu menurut saya yah…
Setelah cukup lama menjelajahi Line Store ini, saya memutuskan untuk
keluar dan melanjutkan jalan-jalan tak berarah di Itaewon. Pas keluar salju
masih turun loh, tapi tetep macem ketombe ._.
Karena hotpack sudah habis dan badan seakan bicara kalau sudah ga kuat
nahan dingin, jadi saya memutuskan untuk menghabiskan sisa kupon minuman
Starbucks yang saya dapat dari hasil beli beberapa tumblr-nya kemarin>,< untung
masih ada satu kupon, jadi bisa menikmati salju yang turun di Itaewon di dalam
café yang hangat dengan GRATIS hihihi>,<
Seperti biasa saya memesan hot
chocolate terus milih spot duduk favorite saya yang dekat jendela yang menghadap
langsung ke jalan. Mungkin duduk berjam-jam pun saya ga akan bosan kalau
pemandangannya seperti ini.
I can’t describe how grateful I
was there. Just imagine, you are in the country that you really want to visit,
you can feel the winter breeze for the first time and you can see the
snowflakes is falling from the sky with your own eyes for the first time in
your life! ALHAMDULILLAH…
Ok, kembali ke laptop… setelah kurang lebih dua jam duduk mandangin
salju dari jendela cafe, saljupun akhirnya berhenti dan saya pun memutuskan
untuk pulang kembali ke guesthouse.
Sebenernya masih banyak tempat yang ingin saya kunjungi, tapi karena waktu itu
kondisi dompet saya bener-bener udah siaga kunci-kunci dunia, jadi ga bisa
macem-macem ke sana kemari, takutnya pas pulang besok tiba-tiba ada keperluan
dadakan di jalan maupun di bandara jadi buat jaga-jaga kondisinya di amankan
saja :(
Sampai di guesthouse sekitar
jam 3pm, waktunya packing. Sebenernya
packing-nya sudah dari kemaren tapi
masih pilih-pilih mana yang masih pantes di bawa pulang ke Indo dengan mana
yang di tinggalin di Korea saja. Jadi setelah packing, saya memutuskan untuk tidak membawa pulang beberapa coats, pakaian dan kaos kaki guna ga
berat-beratin koper soalnya sudah ga ada yang mau bantuin ngangkat.
1.
Kenapa
saya ga bawa balik coat-nya? Pertama,
soalnya saya ga butuhin itu di Indonesia, kedua, dalam waktu dekat ini saya ga
ada rencana untuk liburan di musim dingin lagi, ketiga, walaupun kedepannya
saya liburan winter lagi, coat saya
mungkin sudah tidak layak pakai.
2.
Sama halnya
dengan beberapa pakaian dan kaos kaki yang saya tinggal di Korea. Pakaian dan
kaos kaki yang saya simpen itu juga bahannya tebel-tebel, sedangkan cuaca di
Indonesia ga cocok pakai pakaian yang bahan tebel seperti itu.
Jadi ngapain mau bawa pulang berat-berat. Oh iya, kalian tahu kan kalau guesthouse saya itu di daerah Hongdae? Jadi asal kalian tahu lagi nih, daerah Hongdae itu ternyata cukup luas. Nah Hongdae yang terkenal untuk kawasan anak mudanya itu deket Univ. Hongik which is sekitar 10 menitan jalan dari guesthouse saya. Jadi, selama dua minggu tinggal di guesthouse ini, saya ga pernah ke Hongdae malem-malem. Pernah sekali ke daerah pusat Hongdae yang terkenal itu tapi via Subway dan waktunya juga pada saat siang hari jadi ga berasa aja gitu Hongdae-nya, soalnya berasa jalan di Itaewon yang pinggir jalan semuanya toko-toko.
Karena packing sudah selesai dan waktu juga ga malem-malem banget, jadi mutusin buat jalan kaki ke Hongdae, puas-puasin diri juga ngerasain dinginnya winter. Oh iya, pas jalan ke Hongdae ini, saya mencoba untuk mengurangi bagian atasan saya menjadi TIGA LAYERS SAJA LOH yang mana biasanya saya pakai lima layers>,< Padahal suhunya minus tapi lupa minus berapa. Pas keluar sore hari buat beli makanan juga saya sempet coba ga pakai boots cuman pakai flat shoes doang (yang macem sepatu balet) sok-sokan mau coba kayak orang lokal, lagi winter eh malah ada yang pakai rok mini :/ nah loh
| flat shoes in the middle of winter kkkkkk mencoba terlihat seperti orang lokal >,< (p.s. maafin ya, ini fotonya pas di upload tiba-tiba miring kek gini) |
| depan hongdae tourist information nemu ginian, sweet banget pake di lope lopein cieeee |
| dua foto di atas ini, orang-orang yang nyanyi di hongdae. (p.s. walaupun bukan malam minggu yang nyanyi ginian di hongdae tetep ada) |
| yang pengen kuliah di hongik university, tadaaa ini adalah gerbang masuknya gaes... |
Ga lama setelah tiba di guesthouse, saya pun memutuskan untuk tidur lebih awal biar besok ga bangun kesiangan. Kan ga lucu ketinggalan pesawat lagi macem di Malaysia waktu itu :( oh iya, fyi saya pernah ketinggalan pesawat waktu di Malaysia pas mau balik ke Indonesia jadi setiap mau pergi pakai pesawat saya itu orangnya super sensitive terhadap jadwal pesawatnya, soalnya udah trauma ketinggalan pesawat. Jadi, karena pesawat saya jadwalnya jam 10am, saya sudah bangun sekitaran jam 4am dan sekitar jam 5.30am saya sudah meninggalkan MAYguesthouse. Saya memutuskan ke bandara naik Airport Limousine Bus.
| feels like -9 :))))) |
Kenapa pilih Airport Limousine Bus yang sebenarnya lebih mahal di banding naik AREX All Stop?
1.
Karena
kalau naik AREX cukup rempong untuk saya yang seorang diri dengan dua
kerempongan koper plus satu tentengan
tas.
2.
Jam segini
subway sepertinya belum beroperasi.
3.
Kalau naik
Limousine Bus ada yang bantuin kita
untuk ngangkat koper kita ke bagasi bus.
4.
Pas sampai
di bandara kita langsung masuk ke terminal keberangkatan ga usah naik turun escalator bawa koper rempong macem naik
AREX.
5.
Waktu
perjalanannya pun lebih cepat beberapa menit di banding naik AREX.
Karena saya memutuskan untuk naik Limousine Bus, keluar dari MAYguesthouse saya ke arah depan exit 2 Sangsu Station buat nunggu taxi di depan exit 1 Hapjeong Station. Oh iya, kalau mau nunggu Airport Limousine Bus itu ga di semua
halte yah, jadi kalau mau ke bandaranya naik Airport Limousine Bus mesti cek dulu halte terdekat ada dimana.
|
Karena sudah pernah naik taxi sebelumnya di Korea, jadi sudah tahu kalau bayarnya bisa pakai T-money kan… dan kebetulan isi T-money saya sekitaran 3000an won, jadi pas mau bayar ngasih T-money kan ke driver-nya sapa tau aja cukup, soalnya di argonya juga sekitaran 3000an won. Pas di cek sama driver-nya loh kok gagal, sampai driver-nya coba dua kali loh tetep gagal. Ya udah mungkin isinya sudah ga cukup kali, untung aja masih ada sisa uang tunai selain bayar Airport Limousine Bus, kalau ga ada, ga tau lagi mau gimana wkwkwkwk
Sekitar pukul 6.45am, Airport Limousine Bus yang saya tumpangi sudah sampai di bandara. Pas sampai di bandara, kalau kalian mau tau kalian counter berapa bisa di cek di papan informasinya.
Misalnya kalau kalian naik Garuda, biasanya counter-nya itu sekitaran D. pas sampai di counter D sekitar pukul 6.50am, ternyata counter-nya itu masih tutup gaes dan katanya buka sekitar jam 7.30am.
| kepagiannnnn wkwkwkwk |
Pas dapet mesinnya, omona nge-blank mesti ngapain HAHAHAHA>,< untung ada bahasa Inggris-nya jadi tau step by step-nya walaupun baru pertama kali juga. kalau mau tuker pakai mesin ini, kita harus scan paspor kita beserta Tax Refund Slip-nya di mesin ini. Kalau berhasil, jumlah tax refund yang di dapatkan akan muncul otomatis dan jika itu sudah benar nanti akan keluar struk baru yang nantinya baru akan di tukar dengan uang tunai. Tempat ngambil uang tunainya itu nanti di dalem, sesudah ngelewatin proses imigrasi.
| ini dia penampakan mesin tax refund-nya |
Setelah proses check-in selesai, saya duduk menunggu sebentar di dekat counter karena kata mbak-mbak-nya kalau di kopernya ada barang yang aneh, biasanya pemiliknya akan di panggil untuk memeriksa isinya, jika tidak koper akan di buka paksa. Setelah 15menit duduk menunggu dan tidak ada panggilan, jadi saya memutuskan untuk masuk. Dan eng ing eng, antriannya booookkkk kereta api……………….. saya mengantri untuk masuk saja mungkin sekitar setengah jam, untung pesawat saya jam 10am, jadi ga panik ngeliat antriannya macem kereta api wkwkwkwk jadi kalau kalian ga mau telat, emang harus cepet-cepet dateng, karena Incheon Airport itu jarak ke gate-nya juga super jauh dan rempong gaes.
Setelah melewati proses imigrasi saya langsung mencari tempat penukaran Tax Refund-nya, prosesnya cepet banget dan sudah deh di kasi uang tunai lagi. Waktunya mencari gate 109 yang letaknya di ujung gaes. Sama seperti kedatangan kita harus naik kereta lagi untuk ke gate tujuan. Tapi tenang aja, papan informasinya itu super lengkap di tambah information center mereka ada di setiap sudut yang akan bantu kalian kalau misalnya kalian ga tau arah jalan pulang eh malah lirik lagu. Sekitar pukul 8.30am saya sudah sampai di gate 109. Masih ada satu jam setengah sebelum pesawat take off, mana belum sempat sarapan lagi, ya udah dengan bermodalkan uang tunai dari Tax Refund tadi saya mencoba mencari toko makanan yang pembelinya ada yang pakai hijab (nyari aman) hihihi dan sampailah saya di dunkin donnuts… saya melihat ada dua perempuan berhijab yang sedang memilih donat di dalam sana dan sayapun memutuskan untuk beli donat disini>,<
Namanya belajar dari pengalaman, jadi sebelum mengambil donatnya, saya bertanya dulu dengan si cashier apakah T-money bisa di pakai disini atau tidak dan ternyata ga bisa juga gaes. Untung tadi dapat uang tunai kan dari Tax Refund jadi masih ada 3000an won. Range harga donat disini 700-1200an won. Jadi saya membeli 2 donat dan 1 air mineral, cukuplah untuk mengganjal perut.
Bye
South Korea, till we meet again…
Akhirnya, setelah berbulan-bulan selesai juga
menulis semua pengalaman saya waktu berada di Negeri Ginseng selama kurang
lebih 15hari. Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca beberapa cerita di blog ini, semoga bisa memberikan sedikit manfaat bagi yang ingin travelling ke Korea Selatan juga…
Annyeong chingudeul^^ P.S. nulis cerita pengalaman ini berasa nulis skripsi lagi, jumlah halamannya udah hampir ngalahin jumlah halaman skripsi S1 saya loh wkwkwk>,<
“DREAMS ARE ONLY DREAMS UNTIL YOU
WAKE UP AND MAKE THEM REAL”
Halo ka salam kenal, mau tanya kalau belanja skincare disana bakal kena pajak gak ya di indo? Atau ditahan gitu? 😂😂😂
BalasHapusSetahu sy sih yg kena pajak itu klo beli brang dgn hrga trtentu tp soal itu kurang tahu😅 btw awal okt nanti insha Allah aku mau ke korea lg. Kebetulan lg buka jastip cek ke ig: agasshi_jastip😆
Hapusfont nya bikin sakit mata
BalasHapusseru banget kak baca baca disini
BalasHapusElever Media Indonesia